Selasa, 15 Mei 2018

PROSES ADOPSI SIMENDIT UNTUK INSPEKTORAT II KEMENKES


#SIMENDIT #MMC-SIPID #INVESTIGASI #ANTIKORUPSI #SEHATTANPAKORUPSI




Senin tanggal 12 Februari 2018 bertempat di ruang rapat 306, Inspektorat Investigasi diundang oleh Inspektorat II untuk melakukan Sosialisasi Sistem Manajemen Audit (SIMENDIT). Undangan ini merupakan tindak lanjut atas komitmen bersama seluruh jajaran Inspektorat Jenderal untuk mengimplementasikan SIMENDIT. Sebelumnya sosialisasi SIMENDIT telah dilakukan kepada jajaran Inspektorat I, III, dan IV.

Ibu Rarit Gempari selaku penggagas SIMENDIT, melalui pemaparannya mengupas tentang latar belakang dibangunnya SIMENDIT sampai dengan berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari SIMENDIT. Kemudian acara dilanjutkan dengan demo penggunaan aplikasi SIMENDIT oleh Auditor Inspektorat Investigasi yaitu Natalia Melanie dan Achmad Noor Cholid, serta testimoni selama menggunakan SIMENDIT dalam penugasan audit.

Antusias para Auditor Inspektorat II terhadap SIMENDIT ditunjukkan dengan diajukan berbagai pertanyaan. Hadir ditengah-tengah acara untuk menjawab rasa penasaran peserta sosialisasi terhadap SIMENDIT, Bapak Sardi selaku Auditor Madya di Inspektorat Investigasi menyampaikan sejak digunakannya SIMENDIT mempermudah tugasnya sebagai Dalnis dalam memantau pekerjaan Tim dimanapun dan kapanpun.

Saat ini SIMENDIT sedang menuju proses pengembangan penambahan fitur yang disesuaikan dengan proses bisnis inspektorat I sampai dengan IV. Diakhir acara, Inspektur II menyampaikan harapannya bahwa SIMENDIT dapat dikembangkan dan diimplementasikan sebagai sistem audit yang berbasis IT yang menjadi cita-cita Inspektorat Jenderal.  Selanjutnya kami berharap kepada Sekretaris Itjen agar dapat memfasilitasi penerapan SIMENDIT di Inspektorat Pembina.







Jumat, 04 Mei 2018

NO TIPPING


RARIT GEMPARI
#ANTIKORUPSI #SIMENDIT #MMC-SIPID #RARIT #INVESTIGASI

WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI atau yang biasa disebut dengan WBK sudah tidak asing lagi bagi Kementerian dan lembaga. Demikian juga di Kementerian Kesehatan dan sampai ke UPT nya di daerah.

WBK bukan hanya penghargaan yang akan kita raih tetapi bagaimana membuat tata kelola menjadi baik sehingga dapat memberi pelayanan publik yang berkualitas dengan mudah, murah, dan cepat. Pelayanan yang diberikan tentu saja tidak mengharapkan upah. Untuk itu Biro Umum di Kementerian Kesehatan membuat pin yang bertuliskan no tipping, dan digunakan oleh para satpam dan juru parkir di Kementerian Kesehatan. Tentu saja tidak kalah dengan para helper yang ada di bandara Soekarno Hatta, dengan mengenakan pakaian dan topi biru muda bertuliskan no tipping. Wah kereeen ya.