Kamis, 21 Juni 2018
PENTINGNYA TINDAK LANJUT HASIL PRE ASESSMENT WBK PADA BIRO UMUM SETJEN KEMENKES
#SIMENDIT
#MMC-SIPID #INVESTIGASI #ANTIKORUPSI #SEHATTANPAKORUPSI
Senin, 28 Mei 2018 Kepala Biro Umum Setjen
Kemenkes mengundang Inspektur Investigasi, Ibu drg. Rarit Gempari, MARS, QIA
untuk hadir dalam rapat tidak lanjut hasil pre
assessment Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Biro Umum tahun 2018. Dalam
kesempatan ini, Ibu Rarit memaparkan overview
hasil pre assessment WBK Biro Umum
yang dilakukan oleh tim dari Inspektorat Investigasi Itjen Kemenkes pada
tanggal 17-18 Mei 2018. Hasil pre
assessment WBK pada Biro Umum menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
indikator pengungkit jika dibandingkan dengan hasil pre assessment tahun 2017 yang lalu. Hal ini menunjukkan keseriusan
tim pembangunan Zona Integritas (ZI) Biro Umum dalam berupaya membangun iklim
WBK di lingkungannya. Salah satu bukti konkret adalah dengan mulai
digalakkannya “no tipping” terhadap
petugas pelayanan Biro Umum.
Selain hasil pre assessment WBK, Ibu Rarit menyampaikan kiat-kiat membangun
WBK/WBBM dan berbagai inovasi yang dilakukan oleh Satker-satker Kemenkes yang
telah sukses menerapkan budaya WBK/WBBM. Salah satu kunci sukses membangun
WBK/WBBM, selain peran pimpinan sebagai role
model, diperlukan dukungan dari seluruh komponen yang ada di lingkungan
organisasi, bahkan seorang juru parkir sekalipun harus menerapkan budaya
WBK/WBBM, imbuh Ibu Rarit yang telah lama berkecimpung membidani Satker
Kemenkes meraih WBK/WBBM. Hasil pre
assessment dijadikan dasar untuk lebih mengungkit dan memperkuat
unsur-unsur nilai pengungkit sehingga capaian nilai lebih optimal.
DISKUSI INTERAKTIF ACFE INDONESIA DI KEMENTERIAN KESEHATAN
#SIMENDIT #MMC-SIPID #INVESTIGASI
#ANTIKORUPSI #SEHATTANPAKORUPSI
Senin, 14 Mei 2018, Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Indonesia bekerjasama dengan
Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan menyelenggarakan diskusi interaktif
tentang investigatif interview. Acara
yang berlangsung di Ruang Leimena dibuka secara resmi oleh Inspektur Jenderal Kemenkes,
dihadiri oleh Sekretaris Itjen, jajaran Inspektur I, II, IV, serta Inspektur Investigasi
Ibu drg. Rarit Gempari, MARS, QIA selaku penggagas terselenggaranya acara ini
di Kemenkes.
Selaku narasumber, Bapak Mairizal
Chaidir, CA, CACP, CFE mengupas tentang investigative
interview mulai persiapan, teknik-teknik, sampai dengan hambatan yang
dihadapai pada saat melakukan interview.
Topik ini sangat menarik sehingga mengundang berbagai pertanyaan dari peserta
diskusi yang terdiri dari berbagai sektor, yaitu pemerintahan, BUMN, dan
swasta.
Investigative
interview menjadi salah
satu teknik audit yang sangat menentukan diperolehnya informasi dan fakta-fakta
penting guna mengungkap terjadi atau tidaknya suatu kecurangan atau
penyimpangan dari peraturan perundang-undangan. Bahkan dinyatakan bahwa
informasi merupakan “nafas” dalam audit investigatif. Teknik investigative interview ini penting untuk
dikuasai oleh para Auditor, 136 peserta baik member mapupun non member ACFE
Indonesia antusias menghadiri acara ini.
Sebagai penutup,
perwakilan dari ACFE Indonesia Ibu Animaharsi selaku Wakil Direktur Membership
ACFE Indonesia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Inspektorat Jenderal
Kemenkes khususnya Ibu Rarit Gempari, karena telah bekerjasama dalam
terselenggaranya acara diskusi rutin ACFE Indonesia. Semoga kerjasama dengan
ACFE Indonesia dapat terus terjalin dan memberikann manfaat bagi kita semua
khususnya Inspektorat Jenderal Kemenkes.
Langganan:
Postingan (Atom)