RARIT GEMPARI
#SIMENDIT #MMC-SIPID #ANTIKORUPSI #RARIT
Lahir kembali untuk
bertugas di Inspektorat Investigasi bahkan sebagai Inspektur, haruslah “siap” segalanya.
Siap untuk jaga diri, jaga teman dan jaga Kementerian Kesehatan. Sebagai manusia
biasa saya punya keluarga, banyak teman, sahabat, pimpinan, mitra kerja, namun
disisi lain jabatan yang merupakan amanah ini harus saya jalankan dengan
professional dan penuh tanggung jawab. Risiko
disetiap pekerjaan pastilah ada, namun tetap harus bijaksana melakukan
pengendalian risiko dimaksud. Jabat tangan yang saya terima seusai pelantikan
sebagai Inspektur Investigasi adalah “jangan galak-galak ya bu”. Ini diucapkan
lebih dari 15 orang. Apa maksudnya?? Dalam joke yang dilontarkan seorang
Inspektur dari Kementerian Keuangan, bahwa untuk Inspektorat Investigasi di
Kementeriannya mendapat dana TKT yang kepanjangannya diplesetkan menjadi
tunjangan kehilangan teman. Bahkan disela-sela rapat koordinasi pengawasan
seorang auditor wilayah menyatakan bahwa Inspektorat Investigasi itu
ngeri-ngeri sedap.
Prinsip diri akan bisa
selalu tidur nyenyak, makan enak, dan berjalan tegak, namun tidak mendongak.
Juga kerja keras, cerdas, tuntas, dan ikhlas. Jelang 56 tahun usia, namun masih
harus optimis menyelesaikan hidup ini kedepan. Harus menjadi contoh yang baik
utamanya kepada anak, keluarga dan para auditor. Terlebih sebagai pimpinan, selalu dituntut untuk ‘sempurna’. Apalagi
pegangannya kalau tidak berintegritas dan berserah pada Yang Maha Kuasa? Itu
sebagai modal utama dan tidak bisa ditawar-tawar.
Beruntung saya memiliki para
auditor dan teman-teman tata usaha yang tidak neko-neko. Mereka biasa saja.
Sederhana, nrimo dan selalu mensyukuri yang didapatnya, tidak menuntut yang
bukan menjadi haknya, bekerja dengan hati dan menghargai orang lain. Lingkungan
yang seperti ini yang harus selalu dijaga. Jika lingkungan sudah tertata dengan
baik, maka yang berbeda pasti
akan berubah untuk mengikuti atau yang ekstrem pasti akan tersingkir. Mengapa hal
ini dapat terjadi? Jawabannya singkat dan jelas karena mereka akan merasa tidak
nyaman berada di lingkungan yang berbeda.
Tulisan Dr. Mohammad yang
selalu saya ingat sebagai berikut:
Kurang cerdas dapat
diperbaiki dengan belajar
Kurang cakap dapat
dihilangkan dengan pengalaman
Namun tidak jujur itu sulit
diperbaiki
Sebetulnya sudah sejak dulu
para pendahulu kita termasuk Ki Hajar Dewantoro sudah mengajarkan hidup dengan
kebaikan sehingga slogannya sangat terkenal yang bunyinya sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo,
pemimpin mampu menjadi teladan yang baik
Ing madya bangun karso,
memberi motivasi, inspirasi bagi stafnya
Tut wuri handayani.
Menghargai dan mengapresiasi
Sementara diklatpim dua saat
lalu mengamanatkan untuk menjadi pemimpin perubahan yang berintegritas. Mudahkah?
Tentu saja jalan tidak selalu rata. Sudah pasti tidak semua pihak akan merasa
nyaman dengan perubahan dan penataan. Akan ada tantangan dan hambatan dari luar
yang mungkin akan menyingkirkan prakarsa pembenahan, namun kita tidak boleh
takut atau bahkan ciut dengan hal tersebut. Perubahan bukanlah kehendak kita
semata namun karena perkembangan jaman, teknologi dan hati nurani. Untuk
teman-teman saya di Investigasi, marilah kita selalu bersyukur kepada Allah dan
berterimakasih kepada Negara untuk kita dapat memberikan yang terbaik bagi
bangsa ini.