#SIMENDIT #MMC-SIPID #INVESTIGASI
#ANTIKORUPSI #SEHATTANPAKORUPSI
Salah satu kebanggaan terbesar sebuah
satuan kerja di sektor pemerintahan saat ini adalah meraih predikat WBK dan
WBBM dari Kementerian PAN dan RB RI sebagai cermin bahwa satuan kerja tersebut
berhasil memberikan pelayanan purna dan bebas unsur KKN kepada masyarakat. Tak
pelak, hal ini juga sedang menjadi tren pada satuan kerja di lingkungan
Kementerian Kesehatan RI, tidak terkecuali Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan
(BPFK) Jakarta yang merupakan BPFK pertama di Indonesia yang mendapat
kesempatan untuk unjuk gigi dalam ajang meraih predikat WBK/WBBM di Kementerian
Kesehatan. BPFK Jakarta sudah sejak tahun 2016 berkomitmen untuk dapat menjadi
Zona Integritas dengan upaya-upayanya yang telah dilakukan, mulai dari
pencanangan pakta integritas dan hari ini sampai dengan proses pre-assessment.
Hal ini dilakukan hanya untuk bisa membuktikan bahwa BPFK Jakarta merupakan
salah satu UPT Vertikal Kementerian Kesehatan yang dapat memberikan layanan prima
dan bebas unsur KKN kepada pelanggan.
Proses Pre-Assessment Pembangunan ZI
menuju WBK dan WBBM pada BPFK dilakukan pada tanggal 26-27 Februari 2018 oleh Tim
Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan yang terdiri atas 3 (Tiga) orang
yang berasal dari Inspektorat Investigasi yaitu Yossi Andryan, Harun Arrasyid,
dan Sri Ratna Komalasari. Secara garis besar, proses evaluasi dilakukan terkait
perkembangan pembangunan ZI dan penerapan materi-materi yang berkaitan dengan
WBK/WBBM dalam kegiatan sehari-hari dalam bentuk layanan kepada pelanggan.
Dari
kegiatan ini, didapatkan nilai indikator pengungkit sebesar 33,44 dan komponen
hasil sebesar 31,89, dimana dengan hasil ini Tim Inspektorat Jenderal Kemenkes
RI dapat menyimpulkan bahwa dari hasil tersebut BPFK Jakarta belum optimal
dalam menggali potensi organisasi untuk mensukseskan pembangunan ZI menuju
WBK/WBBM.
Di luar hasil penilaian di atas, Tim Inspektorat Jenderal
dapat melihat bahwa BPFK Jakarta sebenarnya memiliki potensi untuk dapat meraih
predikat WBK/WBBM di masa yang akan datang. Selain memang BPFK Jakarta
melakukan pelayanan yang vital untuk masyarakat atau pelanggan, BPFK Jakarta
juga merupakan organisasi yang cocok untuk dapat dieksplorasi dalam rangka
mewujudkan WBK/WBBM. Semangat personil yang ada dalam Tim ZI patut diteladani
bagi satuan kerja lain, walaupun secara pemahaman terkait materi-materi
pembangunan ZI masih terbatas namun Tim ZI dapat bekerja secara kompak dan
militant. BPFK Jakarta hanya membutuhkan pembinaan yang lebih mendalam lagi
dari Inspektorat Jenderal Kemenkes RI dan khususnya oleh Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan sebagai Unit Pembangun dalam Pembangunan ZI menuju WBK dan
WBBM. Dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan dapat kembali menerbangkan
asanya untuk dapat membanggakan satu lagi satuan kerjanya yang menyandang gelar
WBK atau WBBM di tahun-tahun selanjutnya.
Kontributor
: Yossi Andryan