Minggu, 29 Maret 2020

HIKMAH DIBALIK COVID-19

Hikmah dibalik Covid-19
(oleh Mohamad Taufiq Nugroho)
#Investigasi #COVID-19 #Pandemi #Sehat_tanpa_korupsi





C
orona, nama yang dulu dikenal oleh pecinta otomotif sebagai sedan klasik jepang keluaran Toyota yang sempat hilir mudik di jalanan Indonesia pada era tahun 1970an hingga akhir tahun 1999, perlahan nama Corona pun menghilang semenjak perannya digantikan dengan sedan keluaran terbaru Toyota lainnya yaitu Camry, namun sejak desember 2019 ini Corona kembali “menghebohkan” dunia, bukan berwujud “reborn” sebagai kendaraan baru tetapi sayangnya berwujud virus yang dapat membahayakan jiwa.

Corona Virus Disease 2019 atau disingkat Covid-19 adalah virus berbahaya dimana negeri Tiongkok terkonfirmasi sebagai negara pertama penyebarannya hingga akhirnya Corona “mendarat” di Indonesia secara “resmi” ketika diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 dengan terdapat 2 pasien positif Covid-19, dimana hingga saat artikel ini ditulis (red. 26 Maret 2019 pagi) dr. Achmad Yurianto sebagai juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona mengumumkan total kasus positif di Indonesia sebanyak 790 orang dengan 55 pasien meninggal dan 30 lainnya sembuh.

Atas kejadian virus Covid-19 yang telah dinyatakan oleh WHO sebagai “pandemic global” tersebut, Indonesia “mengikuti” dengan menyatakan Covid-19 sebagai bencana non alam dimana dalam upaya pencegahan dan meminimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan Kementerian Kesehatan bapak Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran nomor HK.02.02/III/991/2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang pengaturan pelaksanaan pekerjaaan bagi pegawai di lingkungan kementerian kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang berarti sejak tanggal 17 Maret 2020 sebagian besar pegawai dilingkungan Kementerian Kesehatan melakukan tugas pekerjaannya melalui mekanisme Work From Home (WFH).

Ditengah wabah penyakit Covid-19 tersebut dengan pelaksanaan Work From Home sama artinya mengikuti himbauan Presiden Republik Indonesia untuk bekerja, belajar dan beribadah dirumah dimana hal tersebut tentunya mempunyai hikmah yang hampir dapat dirasakan oleh seluruh pegawai dilingkungan Kementerian Kesehatan antara lain:


1.  Menjaga stamina dengan makan dan minum yang seimbang untuk imunitas tubuh.
2.  Pegawai dapat lebih meningkatkan kualitas ibadahnya beserta anggota keluarga dengan shalat berjamaah dan membaca Al-Quran bersama bagi pegawai muslim, kebaktian bersama keluarga untuk pegawai Kristen dan begitupun dengan pegawai  beragama lain dengan beragam ibadah lainnya.
3.  Karena adanya social distancing” (pembatasan sosial), praktis pegawai pun menjadi jarang keluar rumah, dengan jarangnya pegawai keluar rumah tersebut, intensitas berkumpul dengan anggota keluarga yang sebelumnya “jarang bertemu”  dikarenakan tugas dan lain hal menjadi erat kembali, terjalin banyak komunikasi antara suami dan istri, ibu bapak dengan anak.
4.  Pegawai menjadi lebih memperhatikan kebersihan diri, anggota keluarga dan tempat tinggalnya seperti cuci tangan pakai sabun lebih sering, membersihkan rumah, menyemprotkan desinfektan dan kegiatan lainnya demi menjaga kesehatan diri dan keluarga.
5.  Pegawai wanita yang sehari-harinya bekerja, menjadi banyak waktu “kembali ke fitrahnya” sebagai ibu rumah tangga untuk memperhatikan keluarga, memasak untuk anggota keluarga, juga membimbing anaknya untuk belajar dirumah (menjadi guru anak-anaknya). 
6.  Dengan ditiadakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka untuk belajar online dirumah, anak-anak pegawai menjadi jarang bermain keluar rumah, dan segala kegiatannya lebih terpantau oleh kedua orang tua atau walinya.
7.  Para pegawai barang kali menjadi lebih hemat untuk pengeluaran transportasi dengan tidak adanya biaya transportasi ke kantor.
8.  Pegawai menjadi lebih “melek” teknologi informasi atas adanya fasilitas rapat online yang menjadi media berkumpulnya pegawai untuk membahas tugas-tugas yang telah diberikan.

Nah, itulah beberapa hikmah dari adanya wabah Covid-19 bagi sebagian pegawai dilingkungan Kementerian Kesehatan, “Loh kenapa hanya sebagian?” Ya, karena masih ada sebagian pegawai kementerian kesehatan yang harus berjibaku menjadi “Garda Terdepan” dalam penanganan Covid-19 ini. Yuk kita semua mendoakan mereka agar mereka semua selalu diberikan kesabaran dan kesehatan, dan kita yang bekerja dari rumah harus tetap menerapkan “social distancing” agar dapat meringankan beban kerja mereka dan membantu menghentikan laju perkembangan Covid-19 ini.


Stay Safe and Healthy ya para pembaca.

Sumber:
4.Surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor HK.02.02/III/991/2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang pengaturan pelaksanaan pekerjaaan bagi pegawai di lingkungan kementerian kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19
6.https://infeksiemerging.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/situasi-terkini-perkembangan-coronavirus-disease-covid-19-10-maret-2020/#.XoDPm-ozbIU

(yas)