Hikmah dibalik Covid-19
(oleh Mohamad Taufiq Nugroho)
C
|
orona,
nama yang dulu dikenal oleh pecinta otomotif sebagai sedan klasik jepang keluaran
Toyota yang sempat hilir mudik di jalanan Indonesia pada era tahun 1970an
hingga akhir tahun 1999, perlahan nama Corona pun menghilang semenjak perannya
digantikan dengan sedan keluaran terbaru Toyota lainnya yaitu Camry, namun
sejak desember 2019 ini Corona kembali “menghebohkan” dunia, bukan berwujud “reborn”
sebagai kendaraan baru tetapi sayangnya berwujud virus yang dapat membahayakan
jiwa.
Corona
Virus Disease 2019 atau disingkat Covid-19 adalah virus berbahaya dimana negeri
Tiongkok terkonfirmasi sebagai negara pertama penyebarannya hingga akhirnya Corona
“mendarat” di Indonesia secara “resmi” ketika diumumkan oleh Presiden Republik
Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 dengan terdapat 2 pasien positif Covid-19, dimana
hingga saat artikel ini ditulis (red. 26 Maret 2019 pagi) dr. Achmad Yurianto
sebagai juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona mengumumkan total
kasus positif di Indonesia sebanyak 790 orang dengan 55 pasien meninggal dan 30
lainnya sembuh.
Atas
kejadian virus Covid-19 yang telah dinyatakan oleh WHO sebagai “pandemic
global” tersebut, Indonesia “mengikuti” dengan menyatakan Covid-19
sebagai bencana non alam dimana dalam upaya pencegahan dan meminimalisir
penyebaran Covid-19 di lingkungan Kementerian Kesehatan bapak Sekretaris
Jenderal Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran nomor
HK.02.02/III/991/2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang pengaturan pelaksanaan
pekerjaaan bagi pegawai di lingkungan kementerian kesehatan dalam upaya pencegahan
penyebaran Covid-19 yang berarti sejak tanggal 17 Maret 2020 sebagian besar
pegawai dilingkungan Kementerian Kesehatan melakukan tugas pekerjaannya melalui
mekanisme Work From Home (WFH).
Ditengah wabah
penyakit Covid-19 tersebut dengan pelaksanaan Work From Home sama
artinya mengikuti himbauan Presiden Republik Indonesia untuk bekerja, belajar
dan beribadah dirumah dimana hal tersebut tentunya mempunyai hikmah yang hampir
dapat dirasakan oleh seluruh pegawai dilingkungan Kementerian Kesehatan antara lain:
1. Menjaga stamina dengan makan dan minum
yang seimbang untuk imunitas tubuh.
2. Pegawai dapat lebih meningkatkan
kualitas ibadahnya beserta anggota keluarga dengan shalat berjamaah dan membaca
Al-Quran bersama bagi pegawai muslim, kebaktian bersama keluarga untuk pegawai
Kristen dan begitupun dengan pegawai beragama
lain dengan beragam ibadah lainnya.
3. Karena adanya “social distancing”
(pembatasan sosial), praktis pegawai pun menjadi jarang keluar rumah, dengan
jarangnya pegawai keluar rumah tersebut, intensitas berkumpul dengan anggota
keluarga yang sebelumnya “jarang bertemu”
dikarenakan tugas dan lain hal menjadi erat kembali, terjalin banyak
komunikasi antara suami dan istri, ibu bapak dengan anak.
4. Pegawai menjadi lebih memperhatikan
kebersihan diri, anggota keluarga dan tempat tinggalnya seperti cuci tangan
pakai sabun lebih sering, membersihkan rumah, menyemprotkan desinfektan dan
kegiatan lainnya demi menjaga kesehatan diri dan keluarga.
5. Pegawai wanita yang sehari-harinya
bekerja, menjadi banyak waktu “kembali ke fitrahnya” sebagai ibu rumah tangga
untuk memperhatikan keluarga, memasak untuk anggota keluarga, juga membimbing
anaknya untuk belajar dirumah (menjadi guru anak-anaknya).
6. Dengan ditiadakan kegiatan belajar
mengajar secara tatap muka untuk belajar online dirumah, anak-anak pegawai
menjadi jarang bermain keluar rumah, dan segala kegiatannya lebih terpantau
oleh kedua orang tua atau walinya.
7. Para pegawai barang kali menjadi lebih
hemat untuk pengeluaran transportasi dengan tidak adanya biaya transportasi ke
kantor.
8. Pegawai menjadi lebih “melek” teknologi
informasi atas adanya fasilitas rapat online yang menjadi media berkumpulnya
pegawai untuk membahas tugas-tugas yang telah diberikan.
Nah, itulah
beberapa hikmah dari adanya wabah Covid-19 bagi sebagian pegawai dilingkungan
Kementerian Kesehatan, “Loh kenapa hanya sebagian?” Ya, karena masih ada
sebagian pegawai kementerian kesehatan yang harus berjibaku menjadi “Garda
Terdepan” dalam penanganan Covid-19 ini. Yuk kita semua mendoakan mereka agar
mereka semua selalu diberikan kesabaran dan kesehatan, dan kita yang bekerja
dari rumah harus tetap menerapkan “social distancing” agar dapat meringankan
beban kerja mereka dan membantu menghentikan laju perkembangan Covid-19 ini.
Stay Safe and Healthy ya para pembaca.
Sumber:
4.Surat edaran Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan nomor HK.02.02/III/991/2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang
pengaturan pelaksanaan pekerjaaan bagi pegawai di lingkungan kementerian
kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19
6.https://infeksiemerging.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/situasi-terkini-perkembangan-coronavirus-disease-covid-19-10-maret-2020/#.XoDPm-ozbIU
(yas)
(yas)
admin numpang promo ya.. :)
BalasHapuscuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indoneisa WA : +85587781483