#SIMENDIT #MMC-SIPID #INVESTIGASI #ANTIKORUPSI #SEHATTANPAKORUPSI
Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Semarang merupakan salah satu UPT bidang pelatihan kesehatan Kementerian
Kesehatan RI memiliki sejarah yang panjang.
Dimulai pada masa perang kemerdekaan di mana pusat
pemerintahan Republik Indonesia berada di Yogyakarta, Kementerian Kesehatan di
dalam struktur organisasinya mempunyai bagian yang bernama Usaha Hygiene dan
Pendidikan Kesehatan Rakyat (UHPKR) sampai dengan keluarnya Permenkes Nomor
2361/Menkes/PER/XI/2011 tanggal 22 November 2011 ditetapkan Bapelkes Semarang
sebagai UPT eselon III a
Kementerian Kesehatan di bidang pendidikan dan pelatihan.
Sebagai tindak lanjut Pengusulan
Bapelkes Semarang oleh Badan PPSDM Kesehatan sebagai Satuan Kerja berpredikat
menuju WBK, Tim dari Inspektorat Investigasi, Itjen Kemenkes melakukan penilaian awal/ Pre Assessment kepada satker Bapelkes
Semarang, tepatnya
pada tanggal 6 s.d 8 Februari 2018. Penilaian ini dimaksudkan untuk melihat
kesiapan awal dari Bapelkes Semarang dari sisi dokumen juga persepsi pelayanan
oleh pengguna sarana diklat,
Kegiatan dimulai pada tanggal 6
Februari 2018 diawali dengan entri
meeting dengan seluruh pegawai dan
juga Pejabat Struktural dilingkungan Bapelkes Semarang kemudian dilanjutkan
dengan desk reviu dan survei
eksternal yang dilakukan pada 30 mahasiswa yang sedang mengikuti diklat.
Dalam sambutannya pada tanggal
7 Februari 2018, Kepala Balai
Pelatihan Kesehatan Semarang yakni Taufik
Hidayat, SKM, M.Kes menyampaikan bahwa seluruh
pegawai memiliki tekad untuk dapat meraih satuan kerja menuju WBK tahun 2018. Para
pegawai juga termotivasi untuk melakukan inovasi-inovasi pada tahun 2018, terutama
inovasi yang
berkaitan dengan pelayanan kepada para pengguna.
Selain melakukan penilaian
awal, Tim juga melakukan pemaparan kembali terkait tahapan yang harus dilakukan
serta aspek-aspek yang dinilai dalam penilaian Satuan Kerja menuju WBK. Selain
itu, Tim melakukan pemaparan lebih lanjut terkait aspek yang dinilai yakni Whistleblowing System (WBS) untuk
menambah pemahaman para pegawai.
Secara keseluruhan, semangat
seluruh pegawai sudah cukup baik dalam mewujudkan Reformasi Birokrasi pada
Bapelkes Semarang. Catatan penting ialah dibutuhkan komitmen yang kuat dari
pimpinan dan tim ZI Bapelkes Semarang untuk mewujudkan Reformasi Birokrasi pada
satuan kerjanya. Beberapa langkah awal telah dilakukan seperti membuat sistem
pengaduan masyarakat, WBS, benturan kepentingan yang sebelumnya tidak ada. Namun
komitmen seluruh pegawai dibutuhkan agar sistem ini tetap berjalan. Dan
Pimpinan serta Tim ZI satuan kerja diharapkan dapat menjadi motor penggerak demi
terciptanya perbaikan manajemen dan pelayanan pada Bapelkes Semarang.
Semoga Reformasi Birokrasi pada
Bapelkes Semarang yang sudah dimulai dapat terwujud dan pada akhirnya Bapelkes
Semarang dapat meraih Satuan Kerja berpredikat Menuju WBK Tahun 2018.