TETAP
PRODUKTIF DI TENGAH PANDEMI COVID-19
#investigasi #sehat_tanpa_korupsi #sehatindonesia #covid19
Jakarta, 4/08- Meskipun ditengah pandemi Covid-19, tidak
membuat Inspektorat Jenderal Kemenkes berhenti untuk meningkatkan kapasitas
SDM-nya dibidang pengawasan. Melalui kerjasama dengan Indonesia Professional in Audit and Control Association (IPACA),
Inspektorat Jenderal Kemenkes menyelenggarakan Seminar Online pada Selasa, 4 Agustus 2020 dengan tajuk yang berjudul
“Peran Internal Audit di Masa “Luar Biasa”. Acara ini diselenggarakan secara gratis
melalui Aplikasi Zoom dan boleh diikuti oleh insan pengawasan internal baik
dari institusi pemerintah maupun swasta. Acara tersebut dibuka oleh Inspektur
Jenderal Kemenkes (Murti Utami) dilanjutkan paparan dari Keynote Speaker Antonius Alijoyo selaku Ketua Dewan pengawas IPACA.
Selain bisa disaksikan melalui Aplikasi Zoom, acara tersebut juga disiarkan
secara live melalui akun Youtube Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan.
Dalam
sambutannya, Irjen Kemenkes menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 yang saat ini
dialami oleh sebagian besar negara di dunia, termasuk Indonesia telah mengubah
pola pikir dan budaya kerja instansi pemerintah dan swasta. Adanya kebijakan
pembatasan sosial berskala besar di beberapa wilayah dan pembatasan jumlah
pegawai yang masuk kantor menuntut perubahan pola kerja dengan memaksimalkan
teknologi informasi. Hal tersebut menjadi tantangan bagi para Internal Auditor
untuk dapat segera menyesuaikan strategi pengawasan di masa luar biasa ini
tanpa mengurangi kualitas hasil pengawasan yang diharapkan.
Terdapat
3 nara sumber yang mengisi acara tersebut yaitu Alberthus Yudha Poerwadi,
selaku Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan yang
menyampaikan materi terkait “Pengawasan Intern dalam Mengawal Pemberian
Insentif Nakes dan Santunan Kematian”. Kemudian Ricky Dompas Direktur Lembaga
Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP) menyampaikan materi terkait “Fungsi dan
Peran Internal Audit pada Masa “Luar Biasa”. Sedangkan Andry Apriyana dari GRC
Analytics Deloitte menyampaikan materi terkait “Continous Auditing Jarak Jauh”.
· Sebanyak
66% Jumlah dan besaran insentif bagi tenaga kesehatan tidak sesuai.
Bahwa
besaran insentif yang diberikan melebihi pagu maksimal dan besaran insentif
yang diberikan tidak sesuai (misal: hitungan hari, hitungan pasien, dll).
· Sebanyak
2% Jenis fasilitas pelayanan kesehatan penerima insentif dan santunan kematian
tidak sesuai.
· Sebanyak
32% Jenis dan kriteria tenaga kesehatan penerima Insentif dan Santunan Kematian
tidak sesuai.
Bahwa
pemberian insentif yang diduga untuk jenis jabatan non tenaga kesehatan (supir,
laundry, tenaga administrasi, ketering, dll). Pemberian insentif tenaga kesehatan
kepada pihak-pihak yang tidak berhak menerima (Tidak bertugas, diluar SK, Cuti,
Diklat, dll). Kelengkapan dokumen pemberian
santunan kematian tenaga kesehatan tidak lengkap (ST, hasil lab, surat
keterangan kematian, dll).
Poin
penting dari paparan Ricky Dompas adalah terkait tantangan dan rintangan yang
dihadapi auditor intern dalam masa “Luar Biasa”, antara lain:
· Perjalanan
dinas keluar kota yang terbatas untuk melakukan audit.
· Auditor
yang terinfeksi virus yang harus dikarantina sehingga berdampak terhadap pelaksanaan rencana audi dengan berkurangnya
anggota tim audit.
· Ketentuan
bekerja secara WFH yang setiap saat dapat terganggu karena jaringan internet
maupun koneksi jaringan yang tidak stabil.
· Jumlah
pegawai yang terbatas di kantor sehingga tidak dapat membantu auditor sepenuhnya dalam memenuhi permintaan atas
informasi audit yang diperlukan.
Sedangkan,
poin penting dari paparan Andry Apriyana dari GRC Analytics Deloitte adalah
terkait:
·
Covid-19
& The Future of Work.
·
Data Analytics Methodology
·
Analytics Implementation for Internal
Audit.
·
Case Study : Automation and Analytics.
·
Case Study : Continuous Audit.
Selain
diselenggarakan secara geratis, peserta yang mengikuti acara tersebut akan memperoleh
e-certificate yang akan dikirimkan ke
alamat email masing-masing peserta. Sampai acara berakhir jumlah peserta yang
telah mengisi presensi kehadiran adalah sebanyak 553 orang melalui Webinar Zoom
dan 1.193 orang melalui siaran live akun Youtube. Mayoritas tanggapan dari
peseta yang mengikuti acara ini sangat positif, baik dari sisi narasumber
maupun materi yang dipaparkan oleh narasumber. Meskipun diawal pembukaan
terdapat kendala sinyal telekomunkasi namun semuanya terbayar lunas dengan
kepuasan dari peserta yang telah mengikuti acara tersebut.
Diharapkan
melalui pertemuan tersebut, tidaklah sekedar menjadi ajang berbagi keilmuan
semata, tapi dapat memberikan sesuatu perbaikan nyata melalui tindak lanjut
yang dapat dirasakan manfaatnya oleh Auditee.
Kontributor
: Ahmad Fahrudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar