Selasa, 16 Oktober 2018

PENTINGNYA ORIENTASI DAN PEMBEKALAN DEWAS RS BLU


#rarit #MMC-SIPID #antikorupsi #investigasi #asnkerentanpakorupsi #banggatidakkorupsi #simendit #sehattanpakorupsi



Setelah pengukuhan Dewas RS BLU oleh Menkes, yang dilakukan pada Jumat pagi 21 September 2018 bertempat di ruang Leimena, acara selanjutnya adalah orientasi dan pembekalan bagi para dewas baru. Dilakukan di dua tempat yaitu RS kanker Dharmais Jakarta (3-4 Oktober 2018) dan juga di RS Kariadi Semarang (10-11 Oktober 2018). Topik bahasan mencakup tentang inovasi dan pengembangan layanan unggulan RS BLU, skema pembiayaan KPBU, kebijakan penyusunan renstra, RBA yang efektif dan efisien, pelaksanaan BLU RS, pengelolaan keuangan BLU, regulasi tentang SDM BLU, supply chain management, pelaksanaan mutu dan patient safety. Selain itu juga diisi dengan hospital tour dan sharing dengan para dewas di dua RS tersebut. Acara semacam ini tentu saja bermanfaat karena latar belakang dan pengalaman masing-masing dewas berbeda-beda. Ajang ini dapat dipakai untuk saling berbagi dan mengisi serta melengkapi pengalaman dan ketrampilan serta cara pikir yang lebih dinamis/kreatif. Terlebih bagi yang belum mempunyai pengalaman di bidang perumahsakitan. 

Cukup panjang perjalanan RS Kariadi yang sudah BLU sejak tahun 2006 untuk menuju kemandiriannya. Aspek SDM menjadi kunci utamanya disamping aspek lain seperti pengorganisasian, tatakelola yang baik sehingga bisa memberikan pelayanan publik yang optimal, seperti pemaparan Dirut RS Kariadi sebagai berikut:


Walaupun struktur organisasi RS ini terkesan “kaku”, namun dalam implementasi di lapangan terasa sangat integratif, sehingga pengelolaan RS dapat lebih “lincah”. Tata kelola RS dengan efektif dan efisien menjadikan RS ini dapat mandiri dari sisi keuangan. Memang leadership harus menjadi intinya.  Dengan demikian produktivitas kerja juga kian meningkat. Pelaksanaan kegiatan dan pengembangannya sesuai dengan renstra yang telah ditetapkan dan disepakati dengan matang.



Sama halnya dengan RS Kanker Dharmais. Renstra jangka panjang yang dibuat sangat fantastis. Menjadi RS unggulan untuk Kanker yang setara dengan RS Kanker di dunia. Dobrakan pendanaanpun bukan lagi mengandalkan dana APBN atau BLU namun menggunakan skema pembiayaan KPBU. Renstra yang dilengkapi dengan langkah-langkah yang matang dan sudah terstruktur. Dengan demikian RS ini akan menjadi kebanggaan untuk Negeri ini. Tanpa adanya leadership dan manajerial yang baik yang didukung dengan komitmen semua pegawai, semua ini tidak akan terwujud. Inovasi-inovasi di bidang pelayanan medic maupun non medik sangat menonjol. Suatu keharusan bagi tiap bidang untuk membuat inovasi baru. Tentu saja ini akan berujung pada pelayanan masyarakat yang lebih optimal. Pelayanan dengan orientasi ke pasien serta pengunjung. Efisiensi dan efektifitas pelayanan juga menjadi fokus yang penting.



Apakah Dewas berperan dalam pengembangan kedua Rumah Sakit ini?



Tentu saja karena tugas dewasadalah melakukan pengawasan pengelolaan BLU yang dilakukan oleh pejabat pengelola BLU terhadap pelaksanaan rencana bisnis strategis, RBA, dan kepatuhan perundang-undangan. Dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan non teknis perimahsakitan internal, dewas bertugas untuk menentukan arah kebijakan RS, menyetujui dan mengawasi pelaksanaan renstra, menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran, mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya, mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien, mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban RS, mengawasi kepatuhan penerapan etika RS, profesi, dan peraturan perundang-undangan. Hubungan antara dewas dan RS yang baik pasti akan berdampak pada pengembangan RS. Dengan tujuan itulah maka para dewas diharapkan dapat mumpuni dan memberikan arah serta solusi bagi pihak RS.





                                         ___________ Rarit Gempari__________ 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar